Pengikut
Jumat, 23 Juni 2017
Benarkah ini akhir Ramadhan???
Heningnya malam menemaniku bersama hembusan semilir angin yang menghampiri. Malam ini... Benarkah malam ini adalah malam terakhir kita bertemu untuk bertemu lagi setahun yang akan datang? Bukankah kita baru saja bertemu??? Apakah kamu tak ingin berlama-lama denganku? Dengan aku yang masih sangat merindumu wahai Ramadhan ku. Sungguh singkat waktu ini. Tak bisakah kita mengulang waktu bertemu kembali? Aku benar-benar masih ingin bersamamu Ramadhan. Aku bingung dengan keadaan ini. Akankah aku harus bahagia karena akan berjumpa dengan hari yang Fitri sedang jelas-jelas kamu akan meninggalkan aku... Yaa rabbiy... Pertemukanlah kembali kami di tahun berikutnya. Agar aku dapat merasakan keindahan barakah Ramadhan lagi. Aamiin yaa Allah .. qabuul... :'(
Selasa, 20 Juni 2017
Indahnya Ramadhan Mengingatkanku pada dia
Assalaamu'alaikum...
Aku adalah pengguna baru dalan dunia blogger. Ini adalah postingan pertamaku. Semoga dapat menjadi pelajaran.
Ramadhan kali ini amat berbeda dari Ramadhan sebelumnya... Ramadhan kemarin adalah Ramadhan terakhirku bersama dia. Bersama orang yang sangat aku sayangi. Seseorang yang sangat aku kagumi. Seseorang yang begitu baik perangainya. Memang tidak ada yang salah dalam hal ini. Taqdir Allah mengatakan seperti ini bukan tanpa tujuan. Semuanya pasti penuh dengan hikmah. Tinggal bagaimana aku mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Malam itu, yah... tepat pada tengah malam. Ada pesan masuk ke handphone ku. Sungguh sayang, aku sedang terlelap tidur saat itu. Hingga disepertiga malam terakhir ku buka pesan itu. Dan ternyata pesan itu berasal dari teman mengajiku, yang isinya mengabarkan bahwa Th Awalita Fauziah, sahabat yang aku sayangi itu telah meninggal dunia dikarenakan memaksakan ingin melahirkan dengan normal sedangkan dokter sudah memvonis bahwa ia tak akan bisa karena tubuhnya yang tidak mendukung dan memang ia memiliki suatu penyakit yang berat. Akhirnya ia meninggal bersama anak dalam kandungannya tersebut. Yang membuatku semakin terkagum-kagum padanya adalah ketika ia tetap mempercayakan dan tawakal hanya kepada Allah. Begitu beruntungnya ia dengan sikapnya tersebut, ia meninggal pada malam di akhir Ramdhan yang bisa saja itu adalah Laylatul Qadr, ia meninggal dalam keadaan syahid karena melahirkan dan bertahan dalam penyakitnya. Sebenarnya ia sudah sangat bahagia di alam Qubur. Memang berat menerima kenyataan ini. Namun kenyataannya ia akan jauh lebih bahagia karena tidak merasakan sakitnya kembali.
Syukran...
Wassalaamu'alaikum...
#kisahNyata
Aku adalah pengguna baru dalan dunia blogger. Ini adalah postingan pertamaku. Semoga dapat menjadi pelajaran.
Ramadhan kali ini amat berbeda dari Ramadhan sebelumnya... Ramadhan kemarin adalah Ramadhan terakhirku bersama dia. Bersama orang yang sangat aku sayangi. Seseorang yang sangat aku kagumi. Seseorang yang begitu baik perangainya. Memang tidak ada yang salah dalam hal ini. Taqdir Allah mengatakan seperti ini bukan tanpa tujuan. Semuanya pasti penuh dengan hikmah. Tinggal bagaimana aku mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Malam itu, yah... tepat pada tengah malam. Ada pesan masuk ke handphone ku. Sungguh sayang, aku sedang terlelap tidur saat itu. Hingga disepertiga malam terakhir ku buka pesan itu. Dan ternyata pesan itu berasal dari teman mengajiku, yang isinya mengabarkan bahwa Th Awalita Fauziah, sahabat yang aku sayangi itu telah meninggal dunia dikarenakan memaksakan ingin melahirkan dengan normal sedangkan dokter sudah memvonis bahwa ia tak akan bisa karena tubuhnya yang tidak mendukung dan memang ia memiliki suatu penyakit yang berat. Akhirnya ia meninggal bersama anak dalam kandungannya tersebut. Yang membuatku semakin terkagum-kagum padanya adalah ketika ia tetap mempercayakan dan tawakal hanya kepada Allah. Begitu beruntungnya ia dengan sikapnya tersebut, ia meninggal pada malam di akhir Ramdhan yang bisa saja itu adalah Laylatul Qadr, ia meninggal dalam keadaan syahid karena melahirkan dan bertahan dalam penyakitnya. Sebenarnya ia sudah sangat bahagia di alam Qubur. Memang berat menerima kenyataan ini. Namun kenyataannya ia akan jauh lebih bahagia karena tidak merasakan sakitnya kembali.
Syukran...
Wassalaamu'alaikum...
#kisahNyata
Langganan:
Postingan (Atom)
My Cloud
Tak pernah bertatapan secara langsung, apalagi bertemu. Dahulu, sulit sekali kugenggam. Benar-benar seperti awan namun terasa sangat dekat s...
-
Tak pernah bertatapan secara langsung, apalagi bertemu. Dahulu, sulit sekali kugenggam. Benar-benar seperti awan namun terasa sangat dekat s...