Mereka selalu membahas suatu makna... makna inilah, makna itulah. Tapi apalah arti sebuah makna yang mereka keluarkan??? Semua yang mereka ucapkan memang benar adanya. Kamipun selaku pendengar menerimanya dengan hati yang ikhlash. Namun, sungguh miris... Menyedihkan sekali bila kita semua menyadarinya... Menyadari akan kelalaian kita. Karena mereka telah memenangkan atau mendahului makna yang mereka ucapkan dari pada sebuah makna kewajiban dari Allah S.W.T.
Kenapa...??? aku bingung bila sudah seperti ini... Aku dan teman-temanku hanya bisa mengiakan saja, dan berdo'a pada Allah agar Allah mengampuni kami. Karena Allah maha tahu segala sesuatu yang terjadi pada kami. Kapankah peraturan manusia yang mengikuti peraturan Allah...??? Bukan sebaliknya, malah peraturan Allah yang dibelakangi...
Rabbiy... bagaimanakah kami menghadapi ini semua? Sungguh Robbiy... Kami tak ingin Engkau enggan lagi memberi Rahmat kepada kami karena kesalahan kami ini... :'(
Semua aktivitas sampai melupakan dan melalaikan waktu Shalat. Saat makan diberi waktu, maka kami akan makan terburu-buru untuk menghabiskan makanan tsb. Jika tidak habis maka akan terbuang. Makan terburu-buru dan mubazir makanan apakah sifat yang islami... ???
Pengikut
Jumat, 22 September 2017
Selasa, 19 September 2017
1 Muharam yang Berbeda
Jarum jam berdetik dengan keistiqamahannya, seolah amat bersemangat menemui sang Senja. Sang Senja-pun tak sabar untuk menampakkan dirinya. Melihat bermiliar-miliar hamba Allah yang sedang senang hatinya. Bagaimana tidak...??? Waktu hanya tinggal menghitung jam. Matahari sore datang dengan sesuatu yang berbeda hari ini, yaitu... 1 Muharam. Ya... 1 Muharam, dimana saat itu adalah Tahun Barunya Umat Islam. Kebanyakan Muslim Muslimah mungkin akan sangat bahagia menemui saat-saat ini. Berbeda denganku... Hatiku tak karuan, rasa senang sebagai seorang Muslimah pasti ada, namun ada rasa yang bertambah di hatiku ini yaitu rasa rindu yang amat dalam kepada keluargaku di Kota Hujan sana.
Biasanya 1 Muharam itu aku lalui dengan kegiatan yang amat menyenangkan. Ulangtahunku itu tanggal 28 April 1998 dan tepat pada hari itu adalah 1 Muharam. Maka dari itu, keluargaku selalu merayakan ulangtahunku saat 1 Muharam bukan saat 28 April. Berdo'a bersama dan pawai obor bersama anak-anak pengajian dari teteh-tetehku. 3 Ta'lim bersatu dan membawa penerang sambil berjalan mengelilingi kampung. Terlihat dari kejauhan, obor-obor tersebut bagaikan kunang-kunang yang beterbangan sambil mengucap kalimat Thayyibah. Sungguh indah dan nyamannya suasana saat itu. Berbeda dengan keadaanku sekarang. Aku harus tetap menjalankan segala aktivitasku di Penjara Suciku. Meski hati terasa sedih dan terbakar panasnya Lautan Api. Tapi inilah Taqdirku, kewajibanku, dan keinginanku. Aku harus tegar dan tetap istiqamah menjalani ini semua dengan keikhlashan serta dengan penuh rasa syukur. Karena aku di sini adalah sebuah Taqdir yang membuktikan bahwa Allah begitu menyayangiku. ^_^
Selamat Tahun Baru Islam...
Semoga ditahun baru ini, umat Islam seluruh dunia akan lebih saling menyayangi sesama. Tidak egois. Selalu di rahmati Allah dengan segala keridhaan-Nya dan dengan segala keberkahan yang Allah berikan kepada kita semua yang pintar bersyukur. ^_^
Selamat 1 Muharam Keluargaku tercinta...
Selamat Ulangtahun Ebah... ^_^
Semoga Allah senantisa membantumu dalam segala kegiatanmu agar senantiasa istiqamah dalam ridha-Nya untuk menuju khusnul khatimah. Aamiin... ^_^
Biasanya 1 Muharam itu aku lalui dengan kegiatan yang amat menyenangkan. Ulangtahunku itu tanggal 28 April 1998 dan tepat pada hari itu adalah 1 Muharam. Maka dari itu, keluargaku selalu merayakan ulangtahunku saat 1 Muharam bukan saat 28 April. Berdo'a bersama dan pawai obor bersama anak-anak pengajian dari teteh-tetehku. 3 Ta'lim bersatu dan membawa penerang sambil berjalan mengelilingi kampung. Terlihat dari kejauhan, obor-obor tersebut bagaikan kunang-kunang yang beterbangan sambil mengucap kalimat Thayyibah. Sungguh indah dan nyamannya suasana saat itu. Berbeda dengan keadaanku sekarang. Aku harus tetap menjalankan segala aktivitasku di Penjara Suciku. Meski hati terasa sedih dan terbakar panasnya Lautan Api. Tapi inilah Taqdirku, kewajibanku, dan keinginanku. Aku harus tegar dan tetap istiqamah menjalani ini semua dengan keikhlashan serta dengan penuh rasa syukur. Karena aku di sini adalah sebuah Taqdir yang membuktikan bahwa Allah begitu menyayangiku. ^_^
Selamat Tahun Baru Islam...
Semoga ditahun baru ini, umat Islam seluruh dunia akan lebih saling menyayangi sesama. Tidak egois. Selalu di rahmati Allah dengan segala keridhaan-Nya dan dengan segala keberkahan yang Allah berikan kepada kita semua yang pintar bersyukur. ^_^
Selamat 1 Muharam Keluargaku tercinta...
Selamat Ulangtahun Ebah... ^_^
Semoga Allah senantisa membantumu dalam segala kegiatanmu agar senantiasa istiqamah dalam ridha-Nya untuk menuju khusnul khatimah. Aamiin... ^_^
Minggu, 10 September 2017
Kamu Adalah Perhiasan Dunia yang Terindah Yaa Ukhtiy... ^_^
Aslaamu'alaikum ukhtiy...
Apa kabarmu hari ini...? Semoga allah senantiasa tak kan bosan memberi rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin... ^_^
Tahukah kamu hai ukhtiy...??? Sesungguhnya kamu adalah Bidadari Dunia yang Allah turunkan untuk ikhwan nan shaleh... Kamu adalah hadiah yang sangat berharga hingga para Bidadari Syurga-pun cemburu terhadapmu.
Tapi... sungguh miris bila kamu tak syukuri itu hai ukhtiy... Janganlah kamu rendahkan dirimu dihadapan ikhwan bukan mahram-mu. Sungguh, seburuk-buruknya seorang akhiy, ia pasti akan memilih ukhtiy yang baik. Janganlah mudah terpengaruh atau bahkan kamu yang memulai mempengaruhinya. Akhwat itu dipilih, ikhwan itu memilih... Untuk itu, jika kita ingin dipilih oleh ikhwan yang baik maka pantaskanlah diri kita. Jadikan segala amalan kita adalah cerrminan pendamping kita nanti. Aku-pun sempat putus asa karena aku sangatlah hina dan pasti akan banyak ikhwan yang tidak menyukaiku. Tapi aku fikir aku harus bisa menjadi ukhtiy yang baik, walau sulit dan selalu ada rintangan yang menyambutku. Aku kan terus berusaha semampuku untuk memantaskan diriku bagi imamku tercinta kelak yang sudah Allah tetapkan di Lauhul Mahfudz sana. mungkin aku dahulu adalah wanita remaja terhina di muka bumi ini. Membangkitkan jiwa semangat berhijrah dan istiqamah sangatlah sulit, apalagi bila masa lalu sedang menghantuiku dan akhirnya ketidakpantasan mulai melemahkanku, membuatku sedih dan menyesal. Tapi, masa aku akan selalu seperti ini...? Mungkin ada kalanya aku terbawa rasa ketidakpantasan yang menghantuiku ini. Tapi aku harus bisa untuk selalu keluar dari rasa itu, dan menguatkan batinku kembali untuk hijrah di jalan-Nya, dengan Ridha-Nya, dengan bimbingan-Nya. Aku memang wanita yang amatlah lemah. Sungguh hinanya diriku, tapi tetaplah semangat ukhtiy... Apalagi kamu yang sudah memang terjaga oleh Allah sedari kecil. :) Berbeda denganku yang munafik. Kamu dan aku, yah kamu beruntung... Aku tak bisa sepertimu. Aku hanya bisa memperbaiki, tidak bisa mengganti. Sedangkan kamu sudah baik dari awal. :)
Kita harus sama-sama belajar dan membuktikan kepada ikhwan bahwa kita pantas diperejuangkan. Semangati aku yah ukhtiy dikala rasa itu datang kembali. Kuatkan aku... Kamu harus lebih kuat dari aku hai ukhtiy... ^_^ :'( :'( :'(
Apa kabarmu hari ini...? Semoga allah senantiasa tak kan bosan memberi rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin... ^_^
Tahukah kamu hai ukhtiy...??? Sesungguhnya kamu adalah Bidadari Dunia yang Allah turunkan untuk ikhwan nan shaleh... Kamu adalah hadiah yang sangat berharga hingga para Bidadari Syurga-pun cemburu terhadapmu.
Tapi... sungguh miris bila kamu tak syukuri itu hai ukhtiy... Janganlah kamu rendahkan dirimu dihadapan ikhwan bukan mahram-mu. Sungguh, seburuk-buruknya seorang akhiy, ia pasti akan memilih ukhtiy yang baik. Janganlah mudah terpengaruh atau bahkan kamu yang memulai mempengaruhinya. Akhwat itu dipilih, ikhwan itu memilih... Untuk itu, jika kita ingin dipilih oleh ikhwan yang baik maka pantaskanlah diri kita. Jadikan segala amalan kita adalah cerrminan pendamping kita nanti. Aku-pun sempat putus asa karena aku sangatlah hina dan pasti akan banyak ikhwan yang tidak menyukaiku. Tapi aku fikir aku harus bisa menjadi ukhtiy yang baik, walau sulit dan selalu ada rintangan yang menyambutku. Aku kan terus berusaha semampuku untuk memantaskan diriku bagi imamku tercinta kelak yang sudah Allah tetapkan di Lauhul Mahfudz sana. mungkin aku dahulu adalah wanita remaja terhina di muka bumi ini. Membangkitkan jiwa semangat berhijrah dan istiqamah sangatlah sulit, apalagi bila masa lalu sedang menghantuiku dan akhirnya ketidakpantasan mulai melemahkanku, membuatku sedih dan menyesal. Tapi, masa aku akan selalu seperti ini...? Mungkin ada kalanya aku terbawa rasa ketidakpantasan yang menghantuiku ini. Tapi aku harus bisa untuk selalu keluar dari rasa itu, dan menguatkan batinku kembali untuk hijrah di jalan-Nya, dengan Ridha-Nya, dengan bimbingan-Nya. Aku memang wanita yang amatlah lemah. Sungguh hinanya diriku, tapi tetaplah semangat ukhtiy... Apalagi kamu yang sudah memang terjaga oleh Allah sedari kecil. :) Berbeda denganku yang munafik. Kamu dan aku, yah kamu beruntung... Aku tak bisa sepertimu. Aku hanya bisa memperbaiki, tidak bisa mengganti. Sedangkan kamu sudah baik dari awal. :)
Kita harus sama-sama belajar dan membuktikan kepada ikhwan bahwa kita pantas diperejuangkan. Semangati aku yah ukhtiy dikala rasa itu datang kembali. Kuatkan aku... Kamu harus lebih kuat dari aku hai ukhtiy... ^_^ :'( :'( :'(
Minggu, 03 September 2017
Bungaku
Bagaimana aku tidak sangat menyukaimu wahai bunga nan indah... Sosokmu sangat menyejukkan hatiku... Sungguh Rabb kita sangatlah hebat telah menciptakan keindahan sepertimu. Bertemu kamu di dunia saja aku sangatlah bahagia. Apalagi bila Allah meridhai kita bertemu kembali di syurga-Nya. Aku ingin kamu mengelilingiku nanti bersama teman-tamanmu... Aamiin...
Bismillaah... semoga projekan buat toko bunga online membuahkan hasil yang memuaskan hati karena berhubungan dengan keindahanmu wahai bungaku. :)
Langganan:
Postingan (Atom)
My Cloud
Tak pernah bertatapan secara langsung, apalagi bertemu. Dahulu, sulit sekali kugenggam. Benar-benar seperti awan namun terasa sangat dekat s...
-
Tak pernah bertatapan secara langsung, apalagi bertemu. Dahulu, sulit sekali kugenggam. Benar-benar seperti awan namun terasa sangat dekat s...